JURNAL PENELITIAN KESEHATAN https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK <p>The Health Research Journal presents articles which related to Health Science: Nursing, Nutrition, Environmental Health, Electromedical Engineering, and Medical laboratory</p> en-US jpk@poltekkesdepkes-sby.ac.id (Juliana Christyaningsih) jpk@poltekkesdepkes-sby.ac.id (Triwiyanto) Thu, 26 Sep 2024 09:40:15 +0700 OJS 3.1.2.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Analisi Motivasi Petugas Rekam Medis dan Petugas Admisi Rawat Jalan di Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK/article/view/123 <table width="716"> <tbody> <tr> <td width="539"><strong>Health workers are human resources in the health sector who can be both subjects and objects in a health facility. Therefore, to achieve company goals, motivation needs to be created through increasing work performance and employee morale. Employees must be given effective motivation so that employees do not always complain and do not violate the rules set by the company and do not blame each other. This study aims to analyze the work motivation of medical records officers and outpatient admissions officers at Al-Irsyad Hospital Surabaya. This type of research is descriptive quantitative using a research instrument in the form of a questionnaire. The sample for this research was all medical records officers and outpatient admissions officers at Al-Irsyad Hospital, Surabaya. The variables used in this research are physiological needs, security needs, social needs, esteem needs and self-actualization needs according to Abraham Maslow's theory. After measuring and processing the data, it was concluded that physiological needs obtained an average score of 32.3 categorized as high motivation, security needs obtained an average score of 22.2 categorized as high motivation, social needs an average score obtained was categorized as 31.25 high motivation, the need for esteem, the average score obtained was 11.25, categorized as high motivation, while the need for self-actualization, the average score obtained was 9.4, categorized as low motivation.</strong> <p><em>&nbsp;</em></p> <p>Abstrak</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; <strong>Tenaga kesehatan adalah sumber daya manusia di bidang kesehatan yang dapat menjadi subjek sekaligus objek dalam suatu fasilitas kesehatan. Maka dari itu untuk mencapai tujuan perusahaan perlu diciptakan motivasi melalui peningkatan prestasi kerja dan semangat kerja karyawan. Karyawan harus diberikan motivasi yang efektif agar para karyawan tidak selalu mengeluh dan tidak melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan serta tidak saling menyalahkan satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motivasi kerja petugas rekam medis dan petugas admisi rawat jalan di Rumah Sakit Al-Irsyad Surabaya. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dengan menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner. Sampel penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis dan petugas admisi rawat jalan di rumah sakit Al-Irsyad Surabaya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri menurut teori Abraham maslow. Setelah dilakukan pengukuran dan olah data disimpulkan bahwa kebutuhan fisiologis skor rata-rata yang didapat 32,3 dikategorikan motivasi tinggi, kebutuhan keamanan skor rata-rata yang didapat 22,2 dikategorikan motivasi tinggi, kebutuhan sosial skor rata-rata yang didapat 31,25 dikategorikan motivasi tinggi, kebutuhan penghargaan skor rata-rata yang didapat 11,25 dikategorikan motivasi tinggi sedangkan kebutuhan aktualisasi diri skor rata-rata yang didapat 9,4 dikategorikan motivasi rendah.</strong></p> <p>&nbsp;</p> </td> </tr> </tbody> </table> Machfudah Maimunah Alifa Machfudah Copyright (c) 2024 Machfudah Maimunah Alifa Machfudah https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK/article/view/123 Wed, 25 Sep 2024 09:02:51 +0700 EVALUASI KETIDAKLENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN (INFORMED CONSENT) RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT WIYUNG SEJAHTERA SURABAYA https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK/article/view/128 <p>Ketidaklengkapan pengisian <em>informed consent</em> dapat menjadi masalah karena informasi yang ada didalamnya tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Kelengkapan pengisian <em>informed consent</em> di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya belum sesuai SPM 100%. Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi ketidaklengkapan pengisian formulir <em>informed consent</em> rawat inap di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan <em>quota sampling</em> dengan objek 100 BRM, dan subjek tiga petugas rekam medis. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Ketidaklengkapan tertinggi pengisian formulir <em>informed consent</em> pada komponen identifikasi pasien item alamat sebanyak 10 BRM (10%), pelaporan penting item lain-lain sebanyak 100 BRM (100%), autentikasi item tanda tangan dan nama terang saksi 2 (pasien/wali) sebanyak 31 BRM (31%) dan pendokumentasian yang benar item pencatatan yang jelas sebanyak 24 BRM (24%). Penyebab ketidaklengkapan pengisian formulir <em>informed consent </em>rawat inap adalah petugas kurang patuh terhadap pengisian formulir <em>informed consent</em> rawat inap, kesadaran atau tanggung jawab petugas rekam medis terhadap formulir <em>informed consent</em> yang tidak lengkap sudah terlaksana sesuai kebijakan yang ada namun belum optimal, SPM dan SOP sudah ada dan terlaksana sesuai dengan standar yang ada namun belum optimal, evaluasi ketidaklengkapan formulir <em>informed consent </em>masih dibawah standar 100%. Saran, kepada dokter, perawat dan petugas rekam medis harus harus saling mengingatkan terkait pentingnya pengisian kelengkapan <em>informed consent</em>, meningkatkan monitoring atau evaluasi terkait SPM dan SOP, serta perlu adanya pemberlakuan <em>punishment</em> dan <em>reward.</em></p> Maulidya Afiatul Khasanah, Alfina Aisatus Saadah, Diah Wijayanti Sutha, Yunior Bimasekti Putra Copyright (c) 2024 Maulidya Afiatul Khasanah, Alfina Aisatus Saadah, Diah Wijayanti Sutha, Yunior Bimasekti Putra https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK/article/view/128 Wed, 25 Sep 2024 09:04:05 +0700 The Relationship Between Physical Activity, Food Intake, and Fast Food Consumption with Nutritional Status Among Students of MTS Assalafiyah in Tegal City https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK/article/view/136 <p><strong><em>Nutritional status of adolescents has become a concern due to improper dietary behaviors, specifically the imbalance between nutrient intake and recommended nutritional adequacy. Several key factors influence nutritional status, including level of physical activity, dietary intake, and fast food consumption. This study employed an observational cross-sectional design among purposively sampled 7th and 8th-grade students from MTs Assalafiyah in Tegal City. Data were analyzed using SPSS software with the Mann-Whitney test, setting significance at P &lt; 0.05. The research findings revealed significant relationships between physical activity and nutritional status (P = 0,000), energy intake and nutritional status (P = 0,027), carbohydrate intake and nutritional status (P = 0.659), fat intake and nutritional status (P = 0,000), protein intake and nutritional status (p = 0,000), and fast food consumption and nutritional status (P = 0,011). This study concludes that there are associations between physical activity, dietary intake, fast food consumption, and nutritional status among students at MTs Assalafiyah in Tegal City</em></strong></p> Shabrina Alya Rifqi Shabrina Copyright (c) 2024 Shabrina Alya Rifqi Shabrina https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK/article/view/136 Wed, 25 Sep 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS FAKTOR DETERMINAN DAN KOMPLIKASI PADA MULTIGRAVIDA TRIMESTER III DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS KAMAL KABUPATEN BANGKALAN https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK/article/view/135 <p><span style="text-decoration: underline;"><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Anemia masih menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Anemia pada kehamilan ditegakkan apabila kadar hemoglobin (Hb) &lt;11 g/dL. Prevalensi ibu hamil dengan anemia di Kamal pada tahun 2023 sebesar 28,1%. Tujuan dari studi kasus ini adalah menggambarkan kejadian anemia melalui faktor determinan dan komplikasi yang terjadi pada multigravida trimester III di Puskesmas Kamal Kabupaten Bangkalan. Metode yang digunakan berupa multiple case design, yaitu penelitian studi kasus dengan menggunakan kasus yang serupa. Subjek dalam studi kasus adalah multigravida trimester III dengan anemia. Sumber data meliputi data primer dan data sekunder yang diperoleh dari hasil wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, serta studi dokumentasi yang dilakukan pada bulan April 2024. Analisis data berupa deskriptif. Hasil studi kasus pada kedua responden diperoleh perbedaan dalam faktor determinan dan komplikasi yang terjadi. Kesimpulan dari studi kasus ditemukan faktor penentu anemia meliputi faktor pendidikan, pekerjaan, kesuaian dan kepatuhan konsumsi TTD, riwayat penyakit, riwayat menstruasi, dan frekuensi kunjungan ANC. Komplikasi yang terjadi berupa KPD, inersia uteri, atonia uteri, dan pendarahan. Diperlukan kerjasama lintas sektor antara puskesmas dengan sekolah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai anemia, asuhan kebidanan secara komprehensif dengan berkolaborasi bersama keluarga, serta evaluasi berkelanjutan mengenai kondisi anemia ibu.</span></span></span></p> Nur Indah Sulistiyowati Copyright (c) 2024 Nur Indah Sulistiyowati https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK/article/view/135 Thu, 26 Sep 2024 00:00:00 +0700 Perbedaan Tingkat Nyeri Dengan Pemberian Relaksasi Benson Dan Guided Imagery Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK/article/view/134 <p>The purpose of this study was to determine the difference in pain levels by giving benson relaxation and guided imagery to post-SC patients in the Mojolangu Health Center area in Malang City in 2024. This research design used quasi experiment two-group pre-test post-test design. The sampling technique in this study was accidental sampling with a sample of 28 people divided into 2 groups, namely the Benson relaxation group and the guided imagery group. The independent variable is Benson relaxation technique and guided imagery and the dependent variable is pain level. Measurement of pre and post pain scale using numeric rating scale. The bivariate data analysis test uses the Wilcoxon test and Mann-whitney test to determine the difference in the decrease in pre and post pain levels and the difference in post pain in 2 groups. The results showed that the pain level of the Benson relaxation group before being given relaxation was on average moderate and after being given relaxation the average pain level became painless. The pain level of the guided imagery group before the intervention averaged moderate pain and after the intervention became mild pain. The statistical test results of the p-value value of 0.000 (&lt;Alpha 0.05), so it can be concluded that there is a difference in pain levels after being given an intervention in the Benson relaxation group and the guided imagery group in post-SC mothers in the Mojolangu Malang City Health Center working area in 2024. It is expected that health center staff can apply these two methods to post-SC mothers to reduce their pain levels.</p> Fina Salsabila Muqorrobin, Arief Bachtiar, Imam Subekti, Tri Nataliswati Copyright (c) 2024 Fina Salsabila Muqorrobin, Arief Bachtiar, Imam Subekti, Tri Nataliswati https://jpk.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/JPK/article/view/134 Thu, 26 Sep 2024 09:06:36 +0700