Pengaruh Terapi Autogenik Terhadap Tingkat Hipertensi Pada Lansia
Abstract
Latar belakang: Lanjut usia atau Lansia cenderung mengalami proses degeratif salah satunya penurunan fungsi kardiovaskuler sehingga rentan mengalami tekanan darah tinggi. Dibutuhkan Terapi komplemneter untuk mengontrol tekanan darah pada lansia dikomunitas salah satunya dengan pemberian terapi autogenik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh terapi autogenik terhadap tingkat hipertensi pada lansia. Metoede: Penelitian ini merupakan penelitian Pre Eksperimen. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 22 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Probability Sampling tepatnya Total populasi. Variabel yang di ukur adalah tingkat tingkat hipertensi lansia sebelum dan setelah diberikan terapi autogenik. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wilcoxon Test. Hasil: dari uji analisis di dapatkan sebelum diberikan terapi autogenik sebagian besar (55%) lansia memiliki hipertensi stage 1 sedangkan setelah diberikan terapi autogenik hampir seluruhnya (80%) lansia tingkat hipertensinya berada pada kategori normal. Hasil uji statistik mengunakan uji Wilcoxon di dapatkan Nilai signifikasi sebesar 0,000. Kesimpulan: ada pengaruh terapi autogenik terhadap tingkat hipertensi pada lansia. Saran setelah penelitian ini lansia perlu melakukan terapi autogenik secara berkesinambungan di rumah agak tetap mengontrol tekanan darahnya