Hubungan Perilaku Buang Air Besar dengan Kasus Diare (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Ngulankulon Kab. Trenggalek)

  • Raga Dista SPW Kementerian Kesehatan RI Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya
  • Ngadino Ngadino Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • SB Eko Poltekkes Kemenkes Surabaya
Keywords: prilaku, BABS, diare

Abstract

Penyakit Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang, terutama di Indonesia baik di perkotaan maupun pedesaan. Penyakit diare bersifat endemis juga sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa. Dalam menangani permasalahan  penekanan kasus diare ini, pemerintah memberlakukan peraturan PERMENKES No. 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Untuk mencapai sanitasi total tahap awal yang dilakukan yaitu program Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) dengan tujuan dari program Stop BABS ini adalah desa ODF. Di Kabupaten Trenggalek, program STBM sudah dilaksanakan sejak tahun 2009 dimana salah satu wilayah terverifikasi sebagai wilayah ODF yakni wilayah kerja Puskesmas Ngulankulon Kecamatan Pogalan, namun setiap tahunnya masih terjadi kasus diare. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan perilaku buang air besar dengan kejadian diare di wilayah kerja puskesmas Ngulankulon Kab.Trenggalek

Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan faktor perilaku penderita terhadap kasus diare pada penderita dengan menggunakan studi case control. Untuk analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Analisis bivariat yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square.

Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu pengetahuan memperoleh nilai p kurang dari α (0,05), sikap memperoleh nilai p kurang dari α (0,05), tindakan memperoleh nilai p kurang dari α (0,05) serta perilaku responden terdapat hubungan dengan kejadian diare memperoleh nilai p kurang dari α (0,05).

Adapun saran bagi instansi terkait diharapkan rutin mengadakan penyuluhan guna memotivasi masyarakat         merubah perilaku buang air besar yang masih sembarangan. Saran bagi masyarakat diharapkan merubah perilaku buang air besar sembarangan dengan buang air besar di jamban sehat. Saran bagi peneliti lain, dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya dengan variabel dan metode yang berbeda.

Published
2022-01-31
Section
Articles