Faktor Perilaku Yang Mempengaruhi Perbedaan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Wilayah Kasus Demam Berdarah Dengue Tertinggi Dan Terendah Kota Surabaya

  • Pramita Ismaniar Anugrah Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Jl. Mulyorejo Kampus C Unair, Surabaya
Keywords: Demam berdarah dengue, kasus DBD tertinggi dan terendah, perilaku

Abstract

Kota Surabaya adalah salah satu yang terdapat kejadian DBD dengan jumlah kasus DBD tinggi yaitu terdapat 938 kasus pada tahun 2016. Dan wilayah tertinggi kasus terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sememi yaitu dengan 56 kasus. Sedangkan peringkat terakhir adalah wilayah kerja Puskesmas Gundih dengan 1 kasus DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis perbedaan faktor perilaku yang dapat menyebabkan kejadian DBD pada wilayah kasus tertinggi dan terendah di Kota Surabaya. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik yang menggunakan desain penelitian cross sectional study dengan metode stratified random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 2 wilayah kerja puskesmas yaitu daerah tertinggi (Puskesmas Sememi) dan daerah terendah (Puskesmas Gundih) dengan masing-masing 100 rumah. Analisis yang digunakan adalah uji regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pengetahuan mempengaruhi kejadian DBD dengan hasil uji p=0,043 dan OR (6,174) diwilayah kerja Puskesmas Sememi sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Gundih tidak ada faktor perilaku yang berpengaruh. Sehingga dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah variabel pengetahuan yang terdapat perbedaan sedangkan variabel sikap dan tindakan tidak terdapat perbedaan di kedua lokasi yang dapat menyebabkan perbedaan kejadian DBD. Sehingga disarankan untuk lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait dengan DBD terutama di wilayah kerja Puskesmas Sememi dengan cara melakukan penyuluhan.

Published
2024-02-12
Section
Articles