EVALUASI KETIDAKLENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN (INFORMED CONSENT) RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT WIYUNG SEJAHTERA SURABAYA

  • Maulidya Afiatul Khasanah STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya
  • Alfina Aisatus Saadah STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya
  • Diah Wijayanti Sutha STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo Surabaya
  • Yunior Bimasekti Putra Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya
Keywords: Informed Consent, Evaluasi, Penyebab Ketidaklengkapan, Rekam Medis

Abstract

Ketidaklengkapan pengisian informed consent dapat menjadi masalah karena informasi yang ada didalamnya tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Kelengkapan pengisian informed consent di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya belum sesuai SPM 100%. Tujuan penelitian ini yaitu mengevaluasi ketidaklengkapan pengisian formulir informed consent rawat inap di Rumah Sakit Wiyung Sejahtera Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan quota sampling dengan objek 100 BRM, dan subjek tiga petugas rekam medis. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Ketidaklengkapan tertinggi pengisian formulir informed consent pada komponen identifikasi pasien item alamat sebanyak 10 BRM (10%), pelaporan penting item lain-lain sebanyak 100 BRM (100%), autentikasi item tanda tangan dan nama terang saksi 2 (pasien/wali) sebanyak 31 BRM (31%) dan pendokumentasian yang benar item pencatatan yang jelas sebanyak 24 BRM (24%). Penyebab ketidaklengkapan pengisian formulir informed consent rawat inap adalah petugas kurang patuh terhadap pengisian formulir informed consent rawat inap, kesadaran atau tanggung jawab petugas rekam medis terhadap formulir informed consent yang tidak lengkap sudah terlaksana sesuai kebijakan yang ada namun belum optimal, SPM dan SOP sudah ada dan terlaksana sesuai dengan standar yang ada namun belum optimal, evaluasi ketidaklengkapan formulir informed consent masih dibawah standar 100%. Saran, kepada dokter, perawat dan petugas rekam medis harus harus saling mengingatkan terkait pentingnya pengisian kelengkapan informed consent, meningkatkan monitoring atau evaluasi terkait SPM dan SOP, serta perlu adanya pemberlakuan punishment dan reward.

Published
2024-09-25
Section
Articles