HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DAN KEBERADAAN DNA Mycobacterium leprae PADA SUMBER AIR DENGAN KEJADIAN KUSTA DI KECAMATAN WINONGAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2018

Abstract

Penelitian terdahulu menunjukkan hasil adanya hubungan antara lingkungan fisik rumah dengan kejadian kusta, lingkungan fisik rumah yang tidak memenuhi persyaratan merupakan tempat berkembangnya kuman kusta secara optimal dan DNA Mycobacterium leprae dapat ditemukan pada sumber air di daerah endemis kusta. Tujuan: Menganalisis hubungan lingkungan fisik rumah yang terdiri dari suhu, kelembapan, pencahayaan, kepadatan penghuni, jenis dinding, jenis lantai ventilasi dan keberadaan DNA Mycobacterium leprae dengan kejadian kusta di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan Tahun 2018. Metode: Penelitian analitik observasional dengan desain kasus kontrol. Waktu penelitian selama bulan Maret – November 2018 dengan sampel kasus dan kontrol masing-masing 12 sampel di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan pengukuran. Hasil: Suhu yang tidak sesuai dengan persyaratan merupakan faktor risiko terjadinya kusta di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan tahun 2018 (OR: 33,00). Pencahayaan yang tidak sesuai dengan persyaratan merupakan faktor risiko terjadinya kusta di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan tahun 2018 (OR: 22,00). Kepadatan hunian yang tidak sesuai dengan persyaratan merupakan faktor risiko terjadinya kusta di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan tahun 2018 (OR: 10,00). Ventilasi yang tidak sesuai dengan persyaratan merupakan faktor risiko terjadinya kusta di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan tahun 2018 (OR: 55,00). Kesimpulan: Lingkungan fisik rumah yang meliputi suhu, pencahayaan, kepadatan hunian, dan ventilasi berhubungan dengan kejadian kusta di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan Tahun 2018, sedangkan keberadaan DNA M.leprae pada sumber air tidak berhubungan dengan kejadian kusta di Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan Tahun 2018.